Sebuah Karya Kirdjomulyo yang dipentaskan di Gd. Dewi Asri ISBI Bandung
Jumat, 6 November 2015 di Gedung Kesenian Dewi Asri ISBI
Bandung mungkin menjadi momen yang tak kan terlupakan bagi Zanuar Eko Rahayu,
R. Melia F. Dewi dan Taopik A. Rozak. Kerja keras, masa pembelajaran selama
menempuh pendidikan program sarjana terbayar tuntas ketika gemuruh tepuk tangan
menandai kesuksesan mereka menghadirkan seni pertunjukan teater berjudul “Senja
Dengan Dua Kematian” karya Kirdjomulyo yang berhasil mereka pentaskan dengan
apik sebagai ujian akhir.
![]() |
Gambar diambil oleh @dy_murwaningrum |
Saya menyimpan ingatan tentang pentas semalam dengan lekat,
rapat-rapat, mendekapnya karena saya tidak mau kehilangan kenangan tentang
pementasan tersebut. Kirdjomulyo. Seniman serba bisa, pelukis, pemain teater
dan sastrawan yang telah melahirkan banyak karya. Puisi, lakon dan beberapa
manuskrip berhasil ditulisnya. Senja dengan dua kematian (SDDK) adalah salah
satu lakon yang ditulisnya. SDDK menceritakan tentang realita yang tidak kita
ketahui yang sebenarnya ada di sekitar kita. Intrik, dendam, sakit hati,
ketidakpuasan menjadi tema besar dalam SDDK. SDDK mengajarkan saya tentang
dendam yang menimbulkan kehancuran bagi pihak lain, bukan hanya hancur
melainkan mati. Wijasti yang diperankan oleh R. Melia adalah korban dari
lingkaran tragedi yang dibuat oleh orang-orang pendahulunya, orang tuanya.
Wijasti menjadi puncak dari sebuah dendam yang ditumpahkan pada orang yang
tidak tepat. Wijasti adalah perempuan yang harus menanggung akibat dari sesuatu
yang tidak pernah dilakukannya. Wijasti adalah mata tombak bagi sebuah
perlawanan, bahwa kodrat bukanlah inti dari kehidupan. Kirdjomulyo membuat
sosok Wijasti sebagai wanita tangguh, dengan lantang Wijasti berujar “tidak
seorang pun akan sanggup memegang kata-katanya kalau dia bukan seorang
laki-laki atau perempuan sejati” kalimat pedasnya itu dia sampaikan dengan
ekpresi marah dan tutur yang tegas pada Karnowo (diperankan oleh Zanuar) sosok
lelaki bengal yang dibencinya.
![]() |
Gambar diambil oleh @dy_murwaningrum |