Seperti biasa, rutinitas rabu pagi pun kujalani kali ini, melaju dijalanan aspal dengan banyak pengendara lainnya, semestinya udara yang bersih aku hirup karena waktu masih menunjukkan pk. 07.00 pagi, tapi apa yang kudapat?asap knalpot bis Damri yang aduhai hitam pekat, selalu membuatku sesak nafas, belum ditambah dengan derunya yang mirip helikopter itu.
Menjajaki sepanjang ruas by. Pass Soekarno-Hatta, Bandung, kulakukan dengan senang hati, bukan karena gara-gara bapak-bapak yang berseragam yang bertengger manis di bahu-bahu jalan yang mencoba menertibkan jalan, bukan... bukan karena itu, malah terkadang adanya mereka membuatku gak konsen:p, duh... bapak-bapak dan ibu yang manis.. tersenyumlah kalau sedang bertugas jangan pasang wajah garang.. kan pagi2 bagi-bagi rezeki senyum dapat pahala heheh...
Yang membuatku selalu semangat dan senang hati adalah beragamnya striker yang dipasang di kendaraan, baik itu angkot ataupun motor, sayangnya aku tidak pernah melihat striker yang menarik di mobil-mobil yang berkilat mewah keluaran tahun 2000-an, yang tertempel di kaca belakang palingan lokasi wisata seperti “DUFAN, Kampung Gajah, Snow Bay, Ancol, Sea World, Taman Safari”, dan masih banyak lagi tempat wisata yang kuyakin bahwa tidak semua dari kami (“orang kecil”) pernah kesana, hmmm... aku berpikir bahwa kesenjangan dan kesombongan pun dimulai dari hal yang paling kecil dan mungkin tak sengaja dilakukan, penempelan striker.
Aku berada dibelakang motor yang ditempeli striker “sesama motor kredit dilarang belagu”, hahhahha... aku ngakak setengah mati, tak fokus berkendara karena tertawa motorku pun oleng ke arah kiri, didepanku ada angkot berwarna hijau mataku menangkap signal kelucuan lagi, tepat kubaca jelas “Nyalip kiri MONYET”, dan akupun diharuskan menyalip kiri karena kananku banyak mobil-mobil mewah berebut jalan, haduhhhh... kalo gitu “gw monyet dong” ujarku dalam hati, sialll tuh angkot, masang striker gak kira-kira. Lepas peristiwa monyet me-monyet, aku dihadapkan lagi pada sebuah angkot berwarna cokelat, dikaca belakang terpampang jelas “Buat apa taat kalo tidak ada yang lihat”.. oalaaa.... akupun segera menerobos lampu merah ketika kulihat tidak ada sang penjaga lampu... hohoho... kelucuan no 3 pun mampu membuat pagi ku terasa ringan, meski banyak klakson berlomba menjadi juara, meski asap kendaraan berebut mencari korban, meski mobil-mobil mewah tampil arogan, meski motor-motor kredit berceceran dijalan itu semua bisa membuat suasana pagiku komplit... komplit karena-mu.. “striker-striker gila”
Pk. 08.16
Aku tiba ditempat dikerja, hmm.. segera aku absen tapi celakaaa... telat 1 menit batas toleransi hanya 15 menit rupanya, bukannya kesal aku malah tergelak... menengadah ke atas, mencari Tuhan, duh Tuhan.... kelucuan apalagi ini??kuikhlaskan gajiku dipotong bulan depan, tapi jangan pernah hilangkan senyumku di pagi hari, karena aku tak pernah mau mengawali hari dengan cemberut.
Aku bersyukur karena bukan hanya hari ini yang indah, melainkan setiap hari yang kujalani selalu indah karenaMu.
(repost) and no picture
No comments:
Post a Comment