Tuesday, May 4, 2010
*SAD*
ku terus berjalan menyusuri tepi pasir yang panas ini, rasanya matahari tepat berada diatas kepalaku, tak ada tempatku untuk berteduh, sungguh tempat ini sangat tak bersahabat, ku tatap sekeliling seolah-olah aku melihat beberapa pasang mata yang memandangku mencemooh, aku benci tatapan itu, aku benci ucapan yang dari tadi terlontar dari beberapa pasang bibir itu, kuseret langkahku perlahan, sakit…seluruh telapak kakiku sakit, sandal karetku hampir menipis aus oleh gesekan, ku eratkan kembali ransel ke pundakku, aku tak mampu untuk memikulnya, kumuntahkan isi ranselku, isinya adalah sumpah serapah, dan makian banyak orang ternyata, huffftt hampir aku mati dibuatnya, kukeluarkan sebagian, kulupakan sebagiannya, dan bagian yang lainnya akan kubawa, biarlah agar sesekali aku ingat.
perjalananku masi sangat jauh, aku butuh air untuk membasuh telapak kakiku yang hampir mengelupas, sepanjang mataku memandang keseluruh arah mata angin aku tak menemukan tepinya, haruskah aku tetap bersemangat sementara pandangan mata yang kian menusuk itu semakin membunuhku???
Tidak !!! aku akan terus berjalan, meski luka ini, nanah ini tak kunjung sembuh.
aku menoleh ke belakang, ratusan miles telah aku lalui jutaan jejak tertinggal disana, diantaranya, aku kuat karena engkau, aku terus bertahan karena engkau, sungguh semua sakit ini tak berbekas jika kulihat engkau tersenyum, takkan kubiarkan satu orangpun mencibirmu, aku tak ikhlas. engkau adalah dunia yang ku tinggali, engkau adalah semesta, engkau…ya hanya engkau… aku mencintaimu… tanpa pernah kau tau.
Ingin memelukmu dan berucap…
“I Love U”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
(pokoyo) : cheers up na,na harus bisa bangkit dan dewasa. kbahagiaan bukan apa yg kta miliki tp CARA PANDANG atas apa yg kita miliki
ReplyDelete@pokoyo : thx so much....:)
ReplyDelete(pokoyo) : yoi.terus cari dia yang terbaik,jgn stuck in one moment
ReplyDelete