Monday, May 8, 2023

Satu Tahun Resign

1 Mei 2022 saya mengundurkan diri sebagai dosen di Kampus tempat saya bekerja selama 13 tahun. Pengunduran diri ini bukan tindakan spontan tapi hasil perenungan sejak tahun 2019. Keputusan besar ini mengubah hidup saya. 

Tadinya saya berpikir saya akan melanjutkan bekerja kembali sebagai dosen di kampus lain, namun pandangan hidup baru saya memutuskan untuk saya berhenti dari pekerjaan mulia tersebut. Ada banyak ketidak-sepakatan dan kekecewaan atas banyaknya tuntutan administrasi dan sistem manajerial di profesi tersebut. Namun saya tak menampik, selama tiga belas tahun mengajar dan melakukan pengabdian saya mendapatkan banyak hal berharga yang membuat saya ada di titik sekarang. 

Melepas status sosial yang selama ini melekat dan menjadi image bagi diri sungguh sangat sulit. Saya dirundung dilema. Bagaimana saya menjalani hari-hari setelah 13 tahun terbiasa mengajar, dan bersosialisasi dengan banyak orang? Harus sekuat apa saya menutup telinga untuk tidak peduli omongan orang-orang terdekat atas keputusan tersebut? Bagaimana saya harus menyiasati penghasilan yang tadinya stabil menjadi tidak terprediksi? sampai pada akhirnya saya harus memikirkan bagaimana cara saya menjaga eksistensi jika saya tidak lagi menyandang status sebagai dosen? 

Kemudian, waktu berjalan menyediakan banyak pilihan. Saya mencoba mengikutinya alirannya. Hari-hari saya menjadi sangat luang. Pikiran saya menjadi lebih jernih. Saya jadi terbuka pada banyak hal baru. Saya jadi belajar tentang tubuh, organ-organ pendukung, aliran darah, vibrasi hingga energi yang ada di dalam tubuh. Saya juga jadi belajar menyembuhkan diri sendiri. Saya jadi belajar tentang mengelola dan menguatkan pikiran yang hasilnya sungguh sangat luar biasa membantu dalam menjalani kehidupan. Saya juga jadi belajar melepas duka, memaafkan, membuang penyesalan, dan menghilangkan kekhawatiran. Dan akhirnya saya sampai pada tahap belajar mengenal dan memahami diri sendiri, hal yang selama ini tidak pernah saya lakukan. Saya belajar dan berproses menjadi manusia yang ‘hidup’ dan sadar. 

Ini tidak mungkin terjadi kalau saya tidak berani melepas kemelekatan saya pada pekerjaan, profesi, status, harga diri dan kestabilan finansial. Kekhawatiran saya di awal pengunduran diri ternyata menjadi tidak beralasan. Saya tetap dapat bersosialisi dengan sirkel yang lebih intim, dan berada dalam kondisi yang stabil, aman, dan nyaman. 

Apakah saya pernah merencanakan ini sebelumnya? 

Tidak. Saya seperti kebanyakan orang pada umumnya yang memandang hidup sebagai sebuah tumpukan dan siklus berkelanjutan. Bekerja dan mengumpulkan uang selagi muda lalu pensiun dan hidup dari tabungan di masa tua. Tapi ternyata saya terpapar lebih tepatnya memaparkan diri pada banyak pilihan hidup yang asyik, tenang, damai, seru, nyaman namun tetap stabil. Saya membaca banyak buku, menonton film dan video youtube. Bertanya pada diri sendiri, mengkonfirmasinya berulang kali tentang hidup seperti apa yang ingin saya jalani. 

Pada akhirnya saya hanya mendapat satu jawaban. Saya merasa cukup. Saya ingin hidup yang santai tidak tergesa-gesa, tenang, damai dan bahagia untuk hari ini. Dan saya jadi mengerti melepas ternyata dapat memberi saya lebih banyak. Saya pun jadi paham tak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa saya genggam, karena semuanya mengalami perubahan. 

---- 

Nb : Untuk 13 tahun hidup saya yang berharga, saya mengucapkan selamat dan terima kasih teramat dalam pada diri saya karena mampu bertahan dan menjalaninya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

1 comment:

  1. sehat2 ya Ren, selamat berbahagia dan berkarya

    ReplyDelete