Langit siang ini sangat gagah, mentari
congkak sekali, mentereng menunjukkan wujud aslinya, tak ada tempat sembunyi
untukku, rasanya seluruh tempat menjadi telanjang, akupun pasrah berjalan kaki
dengan tidak mencari-cari peneduh, sebab percuma itu tidak menolong.
Lalu tiba-tiba Guntur bersahut-sahutan,
kaget aku dibuatnya, dan tanpa ba-bi-bu langit memuntahkan seluruh isinya, aku
sampai tak mengerti, sedetik lalu aku masih mengelap peluh karena udara yang
sangat panas, detik berikutnya aku sibuk mengusap butir-butir air hujan di
pelipis.
Alam memang tak pernah
pasti...
Sepeti kamu...yang tak
pernah mampu bisa kutebak.
No comments:
Post a Comment