Tuesday, July 24, 2012

Pilihan


http://www.jefraskin.com/wp-content/uploads/2010/12/What-Do-The-Top-MLM-Leaders-Do-That-I-Should-Model-After.jpg


Undangan buka puasa di hari pertama datang dari seorang kawan baru, dia mengajakku buka puasa bareng di daerah Cikutra, tanpa ragu kujawab ya ajakannya, mengingat dia satu alamamater denganku, jam 3 sore dengan pakaian necis, kacamata hitam, parfum yang semerbak dan diantar mobil mewahnya dia datang menjemputku, sempat kaget aku dibuatnya karena setahun lalu ketika pertama kali mengenalnya, penampilannya sederhana, tapi justru kesederhanaannya itu yang membuatnya jauh lebih ganteng dari pada hari ini.

Jam 3 berangkat untuk agenda buka puasa bareng menurutku itu sudah melewati ambang waktu, karena jarak Cibiru-Cikutra hanya 13km-an, lalu akan kemana sisa waktu yang banyak itu?yang setahuku jarum jam waktu adzan magrib dari dulu hingga kini tak pernah bergeser menunjuk ke angka 4, selalu angka 6. 
  

Monday, July 9, 2012

siklus


Langit siang ini sangat gagah, mentari congkak sekali, mentereng menunjukkan wujud aslinya, tak ada tempat sembunyi untukku, rasanya seluruh tempat menjadi telanjang, akupun pasrah berjalan kaki dengan tidak mencari-cari peneduh, sebab percuma itu tidak menolong. 

Lalu tiba-tiba Guntur bersahut-sahutan, kaget aku dibuatnya, dan tanpa ba-bi-bu langit memuntahkan seluruh isinya, aku sampai tak mengerti, sedetik lalu aku masih mengelap peluh karena udara yang sangat panas, detik berikutnya aku sibuk mengusap butir-butir air hujan di pelipis.
Alam memang tak pernah pasti...

Sepeti kamu...yang tak pernah mampu bisa kutebak.

Kadaluarsa


Menemani langkahmu seperti menghadiahiku sebuah kehidupan baru, detak demi detak, waktu yang menganut sistem ketidakpastian pun nyatanya turut menghadiahiku luapan kegembiraan yang membuatku meloncat hampir menyentuh langit

Kamu… dengan sejuta makna kata “kamu”, hingga saat ini tak mampu kucerna, 4 huruf yang biasanya lugas mendefinisikan seseorang, tetapi semuanya tertahan ketika aku berucap “kamu”. Bukan, bukan karena kamu terlalu kacau untuk didefinisikan, tapi karena “kamu” mampu melesat menuju kerongkonganku, membuatku tercekat, hingga tak satu katapun keluar untuk ku mendefinisikan “kamu”.

Hanya dapat kuceritakan sebagian kecil tentang kamu, sosok yang menemaniku berjalan jauh, sangat jauh, kalau saja kamu ingat, kita pernah berjalan pada stepa yang sangat luas, dimana kita hanya terlihat sebagai titik yang bergerak jika dilihat dari atas, 2 titik yang berdampingan, saling menggenggam, rambut dikepala kita waktu itu telah bisa dijadikan wajan untuk membuat telor mata sapi, kalau saja kamu ingat, kita juga pernah menyusuri tepian sungai yang panjang, alirannya deras, membuatku berkali-kali terjatuh. Kalau saja kamu ingat, kita melawan hujan, yang memukul-mukul wajah kita di atas pasupati dengan terang dari lampu-lampu mobil. 

Semua terlalu istimewa untuk diceritakan hingga akhirnya, aku terantuk dan menyadari, masa memiliki kadar untuk berhenti... kusebut saja itu kadaluarsa.