Sunday, January 29, 2012

Aroma Kopi




Kita sering menyapa melalui tulisan-tulisan, atau lonceng kereta api, ataupun aroma kopi dari dua gelas cangkir di pagi hari. Kita banyak bercerita tentang dia, mereka, anak-anak, para penari, isi 
perut, bahkan rumah singgah.

Biasanya ketika aku mulai bercerita, kamu akan seksama mendengarkan, tanpa berpaling, tanpa menghelaku, kamu selalu bilang aku adalah pencerita yang hebat, tetapi ketika aku bernyanyi satu nada saja, kamu langsung melabelkan suaraku seperti campuran seniman Doel Sumbang dan Iwan Fals, akh… 
mengesalkan!!!

Lalu kamu, ceritamu selalu mampu menghipnotisku, kamu dengan segala hal kelucuan dan aktifitasmu, kamu dengan segudang wawasan dan mata yang berbinar-binar ketika menceritakannya, itu sepertinya yang membuatku jatuh cinta padamu, satu tatapan, dua tatapan dan keseribu tatapan pun aku masih merasakan 
denyut yang sama, aku jatuh cinta padamu.

Thursday, January 19, 2012

Tentang Senja


Kamu selalu bercerita tentang senja, kamu selalu membuat senjja menjadi begitu menarik, begitupun denganku, bagiku senja adalah titik dimulainya hari, jejak jingga yang ditinggalkan oleh penguasa siang, langit yang garang akan menjadi sangat damai dan bersahabat jika senja tiba.

Aku dan kamu begitu menikmati senja, senja yang selalu datang di kota paling ramah sedunia, senja yang kita taklukan dengan melakukan marathon waktu, senja yang membuat keadaan romantis, biasanya tepat pada senja kugandeng tanganmu menyusuri taman yang dipenuhi lampu-lampu kurang daya, kenapa kukatakan kurang daya? karena memang hanya warna kuning, merah, hijau, remang yang terlihat, kita duduk dibangku kayu sambil sesekali memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, sesekali aku letakkan kepalaku dibahumu, kaupun mengusapnya akan, bosan dengan keadaan taman yang itu-itu saja, aku dan kamu mencoba menikmati senja dengan sebuah benda berbentuk bulat, bola lebih tepatnya. 

Sunday, January 1, 2012

Malam Pergantian Tahun



Malam ini gegap gempita. Tiap-tiap (sebagian) yang berdenyut di bumi merasakan euphoria. Setiap mata kita menyapu langit dari barat ke timur, lalu utara hingga selatan, bertebaran percikan-percikan api yang indah.

Suara guruh gemuruh petasan membangkitkan semua gendang telinga. Balita dan batita yang sedang lelap terbangun dan menangis kencang, berimbas kepada ibunya yang mau tak mau harus bekerja keras meninabobokan lagi. Kebanyakan orang rela berdesak-desakan, menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk larut dalam euphoria itu, tapi banyak juga yang apatis, merasa itu hanya perbuatan merugi, tak ada manfaatnya, dan merekapun menutup mata sebelum bel berpukul 12 kali.

Untuk kali ini aku masuk dalam golongan apatis. Aku tak suka ingar bingar, benci keramaian, benci asap rokok, tak suka dengan lengkingan terompet, suara teriakan orang, klakson kendaraan, angin malam. Jadi lebih baik menonton acara televisi dan tidur tepat jam 11 malam pada pergantian tahun kali ini.

Bodohkah orang-orang sepertiku??