Kaki kecilmu melangkah disana
Mengurai waktu, mengetuk semua pintu
Kutemukan wajah letih dengan mata sembab
Tapi senyum itu tak pernah hilang, darimu…
Untukku…anakmu
masih kuingat jelas
rambut hitam, dan kulit kuning langsat itu
sekarang telah memutih dan mengkerut
betapa waktu sangat cepat mengubahnya
bunda…kita telah bersama-sama
mengayuh sampan menuju ujung muara
aku ingin tetap berada di sini, dekat denganmu
meski kamu berkali-kali bilang
sudah waktunya kau jalan sendiri nak…
No comments:
Post a Comment