Wednesday, November 23, 2011

Bunda

Kaki kecilmu melangkah disana

Mengurai waktu, mengetuk semua pintu

Kutemukan wajah letih dengan mata sembab

Tapi senyum itu tak pernah hilang, darimu…

Untukku…anakmu

masih kuingat jelas

rambut hitam, dan kulit kuning langsat itu

sekarang telah memutih dan mengkerut

betapa waktu sangat cepat mengubahnya

bunda…kita telah bersama-sama

mengayuh sampan menuju ujung muara

aku ingin tetap berada di sini, dekat denganmu

meski kamu berkali-kali bilang

sudah waktunya kau jalan sendiri nak…

No comments:

Post a Comment