![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-zs5nl7HuS-Rl9uF3TSqvdeQLx7kLRBS97iGdL82GBHSVhqVc99TlYyg626xpLEVfPl0Ezn4BCx8uhUexNaibFZV8lg1u7K3ljJ4xzdKRQ8hPy_ibU0qmojWfBqhtjbfb3G-IWqTcI0I/s200/Kotak_surat.jpg)
Setiap hari aku melakukan rutinitas, entahlah ini kebiasaanku..menulis surat disaat subuh, menulisnya sepenuh hati dengan cinta dan senyum yang merekah, kebahagiaan yang merambat dari hati memberikan efek yang cerah pada wajah, lalu tak menunggu lama aku berlari kehalaman, masih gelap, masi terdengar suara adzan subuh ketika aku menaruhnya pada kotak surat depan rumah.
perlu waktu untuk menunggu hingga pak pos mengambil suratnya, bisa saja tepat waktu atau seringkali terlambat, aku cukup puas..dan bahagia ketika pak pos mengangkat kotak suratku dan mengambil amplop berwarna berpita putih, selalu seperti itu setiap hari.
lalu dimulai dari subuh aku menunggu, menunggu pak pos mengantarkan surat balasan untukku, sebentar-sebentar kutengok kotak suratku..hhhh..kosong, entahlah apakah suratku tak sampai atau belum sampai, atau sang penerima lagi enggan membalasnya, atau sang penerima lagi mempunyai urusan yang lebih penting daripada membalas suratku..
biasanya aku hanya perlu menunggu sebentar hingga pak pos mengantar surat balasan…segera setelah aku mendengar deru motor dan kotak surat dibuka…aku berlari keluar halaman menuju kotak suratku..hatiku selalu deg-degan…ah.ya…ini balasannya…dengan melihat amplopnya saja aku sudah tau, tanpa perlu aku membaca isinya, bagiku isinya tak penting, sekedar surat balasan ada itu sudah lebih cukup buatku, membuatku senang.
rutinitas seperti ini tak pernah membuatku bosan, hingga tak terasa waktu menggiringku, aku menikmati ini, meski tak urung pula aku dibuatnya cemas, sampai berhari – hari aku tak dapat surat balasan, mondar-mandir menghampiri kotak surat membuatku sampai hapal berapa jejak langkah kaki yang kuperlukan, pak pos tak luput dari makian, kotak surat pun menjadi pelampiasanku. ah..sering pula aku dibuatnya begini, aku tau ada sesuatu yang terjadi jika kondisinya seperti ini, aku tak menyalahkan kotak surat dan pak pos, tapi aku menyalahkan diriku sendiri kenapa aku lemah, sehingga aku hanya bisa menunggu surat balasan datang….akh..terkadang aku ingin berbuat lebih.
aku menikmati rutinitas ini, dan aku tak mau menghentikan ini, ketika jemariku bermain di tuts keyboard inipun aku sedang menulis surat padanya. aku tak sanggup jika kau sudah tak mampu dan tak mau membalasnya, yang kuperlukan disetiap hari hanya surat balasan, agar aku tau kalo kamu selalu baik-baik saja.
kamar, sendiri, dan mengingatnya
15 des 21.35
with Love
“Na
No comments:
Post a Comment