Saturday, July 14, 2018

Duka Bagi Para Pemuja Harun Yahya


Berita ditangkapnya Adnan Oktar alias Harun Yahya oleh Pemerintah Turki dengan puluhan tuntutan tidak terlalu mengejutkan bagi saya. Seharusnya pemerintah Turki melakukan itu sedari dulu. Harun Yahya, pertama kali saya mendengar namanya ketika kuliah tingkat pertama di Fakultas MIPA di salah satu kampus negeri di Bandung.

Beberapa teman saya getol sekali mengkampanyekan Harun Yahya. Selebaran foto copy pemikiran Harun Yahya yang membantah habis-habisan Darwin diberikan gratis. Ebook-ebook Harun Yahya dengan cepat tersebar dari satu PC ke PC lainnya, dibaca oleh banyak mahasiswa jurusan Fisika, Matematika, Biologi dan Kimia. Video-video Harun Yahya ditonton berjamaah di kost-kost mahasiswa.

Dengan mengkombinasikan sains dan agama, Harun Yahya tampil memikat. Seringkali teman-teman saya berdiskusi tentang Harun Yahya di musola jurusan, di perpustakaan, mengagung-agungkan namanya selayak pahlawan muslim yang telah membabat habis pemikiran 'sesat' Darwin. Setelah menghabiskan waktu belajar Fisika Kuantum, Fisika Modern, Fisika Inti mereka pun tunduk pada pemikiran Harun Yahya.

Einsten dan Stephen Hawking. Dua pemikir besar Fisika yang kalah pamor dari Harun Yahya. Teori dan penemuannya yang begitu aplikatif dan berguna untuk kehidupan pun diabaikan hanya karena mereka Atheis, lain dengan Harun Yahya.