Tuesday, September 10, 2013

Negeri Tak Bernama



http://dannypopo.com/wp-content/uploads/2012/01/kundalini_practice.jpg
Aku tenggelam dalam negeri tak bernama. Di pulau-pulau yang hanya berpenghuni sedikit. Ada laut dengan pantainya yang indah. Senja yang selalu hadir tepat waktu dengan warna jingganya yang pekat. Angin yang bersahabat. Matahari yang tidak garang juga hujan yang datang sesekali. 

Ada beberapa kepiting di pantai yang biasanya akan kukejar. Rumah-rumah siput yang masih berpenghuni menjadi teman keseharianku.

Jauh dari dunia modernitas. Tidak ada polusi. Tidak ada bangunan menjulang tinggi. Yang terlihat adalah atap-atap rumah dari kayu. Rumah dari kayu. Jendela-jendela kaca yang besar. Pohon-pohon kelapa dan palem di samping rumah. Rumah tanpa pagar.

Aku dan beberapa orang yang memilih tinggal di negeri tak bernama ini melakukan rutinitas senin pagi. Beberapa dari kami menamakan dengan ekstrim bahwa kami penganut sekte senin pagi. Kumpulan orang-orang yang memasrahkan dirinya pada alam. Memaksimalkan isyarat dan pertanda, membaca pola, menganalisis situasi, mendengar lebih banyak, berbicara lebih sedikit.