Betapa beruntungnya menjadi seorang kakak, semuanya titahnya adalah perintah, semua ucapannya adalah aturan, semua yang dia inginkan harus dan harus selalu menjadi kenyataan tanpa pernah dia mengerti jerit hati seorang adik.
Betapa beruntungnya menjadi seorang kakak. Urgh...kesel, sedih, tapi gak tahu musti berbuat apa yang bisa dilakukan hanya mengeluh, dan mengeluarkan air mata yang mesti aku sendiri meyakini bahwa "sekali air mata terjatuh, kita tak kan pernah bisa bejalan tegak lagi". Duh ibu...kemana engkau saat aku sedih, sedih karena terlalu sering sakit hati, gak bisa melawan titah sang kakak. Ibu...mana pembelaanmu saat aku benar-benar tersudut oleh aturan sang kakak, tanpa pernah bisa melawannya, bahkan memberi argumen pun tak kan ngaruh..!!!
Ibu...apakah memang benar itu semua takdir seorang adik???kalaupun iya, betapa beruntungnya menjadi seorang kakak...andai aku menjadi seorang kakak!!! mungkin isi curhat ini gak kan seperti ini..hhh...
Yang terpatri dalam benakku sekarang, alangkah bahagianya menjadi seorang kakak yang menganggap adiknya adalah teman untuk berbagi suka maupun duka, sosok kakak yang benar-benar dilahirkan untuk menjaga dan melindungi sang adik.
Aku merindukanmu....
With Love 4 my sister
No comments:
Post a Comment