September 2022 lalu, saya didera kesedihan yang luar biasa. Hari-hari saya menjadi buruk dan tidak bergairah. Hati terasa kosong, yang diingat hanya tentang kekecewaan, kemarahan dan kesedihan atas banyak peristiwa buruk yang terjadi pada saya di masa lalu.
Saya menjalani hari-hari dengan penuh tangisan. Seringkali, air mata
jatuh begitu saja dengan tiba-tiba. Mengobrol dengan kawan, bersepeda keliling
komplek, main dengan Gato, memasak, belanja bahkan ketika berada di dalam mobil
melakukan perjalanan. Rasanya setiap apa yang saya lihat selalu mengingatkan saya
pada peristiwa di masa lampau.
Di tengah kesedihan tersebut beruntung saya dikenalkan oleh kawan
untuk mempelajari meditasi. Dia menginformasikan akun-akun di sosial media
untuk bermeditasi bersama. Saya pun mulai mengikutinya, membaca semua
informasinya, membuka video-video meditasi yang tersebar di Youtube. Saya pun
memantapkan diri untuk mengikuti meditasi dengan Samanera Abisarano dari akun IG
: gomindful.id dan mengikuti meditasi pak Merta Ada dari Bali Usada.
Awal mula bermeditasi, saya tidak mengerti apa yang harus
saya lakukan. Saya hanya mengikuti panduan Samanera atau pak Merta Ada. Alih-alih
fokus pada nafas, pikiran saya justru melayang-layang pergi ke banyak tempat. Sulit
sekali rasanya untuk memperhatikan nafas. Namun, saya mencoba bertahan. Pertama
kali hanya bertahan sepuluh menit, kaki tidak kuat menahan kesemutan, badan
juga terasa tegang. Tetapi saya tidak menyerah, saya coba berulang kali hingga akhirnya
bisa bertahan mengikuti panduan sampai waktu berlalu tiga puluh menit bahkan
hingga satu jam.