Sengaja saya membuat judul tulisan
ini seperti di atas. Tak ada apapun hanya ingin meyakinkan apa yang sedang saya
anut dan perjuangkan. Agama lahir 2 abad yang lalu. Sejumlah kisah heroik
dan keteladanan dilahirkan melalui sumber-sumber yang dinamakan kitab suci.
Kitab suci diyakini sebagai firman dari yang Maha Suci. Illah. Sejak saat itu,
semua hadir atas nama agama. Seluruh aspek manusia diatur oleh agama, meski tak
sedikit yang merasa tak sreg.
Jauh dari kelahiran agama.
Orang-orang zaman dulu meyakini sesuatu menurut nuraninya, entah apakah yang
dilihat itu adalah bintang, atau pelangi atau bulan dan matahari. Tak ada hukum
yang mengikat mereka. Semua tergantung oleh waktu berpindahnya siang menjadi
malam, malam menjadi siang.
Kini. Produk-produk agama muncul
meluber. Membuat sesak dan sedikit memualkan. Banyak oknum yang mengambil
keuntungan untuk dirinya sendiri. Dia sering kali dijadikan kambing hitam atas
beragam tindakan keji di muka bumi ini. Membunuh, memperkosa, membatasi gerak
perempuan, membakar tempat ibadah lainnya, membuat hidup orang yang tak
sealiran menjadi sengsara. Atas nama Dia mereka tergelat di lautan tangisan dan
darah orang-orang yang dihakiminya.
Agama yang sejatinya lahir untuk
mendamaikan kini diperalat menjadi roda meraih kekuasaan dan uang. Agama apa
yang kalian anut, Tuhan mana yang kalian imani? Apakah agama yang dihuni
orang-orang yang penuh kemunafikan? Korupsi, dan beristri banyak? Ataukah agama
yang melempem, diam saja melihat kemanusiaan dihancurkan di depan mata.
Lepaskan segera agama-agama yang
kalian yakini sebagai agama warisan tersebut.
Carilah agama dan Tuhan-Tuhan baru.
Carilah Tuhan yang benar-benar Maha
Asih. Tuhan yang Maha Asih tidak akan hadir pada
orang-orang brutal yang berteriak-teriak mengumandangkan nama Tuhannya di
jalan-jalan dengan beringas. Tuhan yang Maha Asih penikmat kesunyian, ia rindu
dipanggil dengan lirih.