Siang itu, 29 Oktober 2018, dengan
langkah ringan saya meninggalkan toko buku. Hujan mulai turun tipis-tipis. Toko
buku di jalan Merdeka Bandung ini memang kerap kali menjadi tempat favorit saya
untuk membeli buku, peralatan maupun sekedar membaca.
Saya pun berjalan melewati koridor
yang menghubungkan kedua bangunan. Tepat ketika kaki saya melangkah ke pintu
gedung toko buku untuk menuju tampat parkir tiba-tiba ada yang memanggil nama
saya dengan jelas dan setengah berteriak. Lima detik pertama, saya terpaku.
Rasanya tak percaya dengan apa yang saya lihat. Dengan hati gelisah saya
mendatanginya, mencium tangan perempuan itu.
Dari ujung matanya, saya pun bisa
menangkap perasaannya sedang tak karuan. Mulutnya antusias bertanya banyak hal,
pertanyaan yang remeh temeh, sekedar basa basi. Saya pun menimpalinya dengan
sedikit tidak nyaman. Tanpa sadar, kami berdua ternyata masih menyimpan
perasaan yang belum selesai.
Setelah obrolan basa basi yang
berlangsung lima menit, dengan serta merta ia memeluk saya. Tubuhnya yang
tambun, adalah tubuh yang sering sekali saya peluk, dulu…dulu sekali. Saya
masih dapat membaui aroma parfumnya yang masih sama.